Pendahuluan |
Otak merupakan organ untuk berfikir yang dapat terganggu oleh berbagai |
sebab seperti stroke. Bagian tertentu otak mernpunyai fungsi khusus, fungsi luhur |
dalam keadaan normal merupakan fungsi integritas tertinggi otak yang dapat dinilai. |
Pada referat ini akan dibahas mengenai anatomi, fungsi hemisfer kiri dan kanan, |
gejala klinik gangguan lobus tertentu. |
Anatomi |
Permukaan korteks serebri superficial terdiri dari 6 lapisan. |
Kortek motor frontal terutama terdiri sel pramidal ( = kortek granular ) |
Kortek sensoris parietal terutama lapisan granular ( = kortek granular ) |
Fungsi hemisfer kanan dan kiri |
Kerusakan otak unilateral akan memberikan gejala berbeda. Hemisfer kiri |
merupakan hemisfer dominan untuk orang tangan kanan (right handed). Orang kidal |
80% hemisfer dominan tetap dikiri. Kerusakan hemisfer kiri akan memberi gejala |
gangguan bahasa / aphasia, sedang hemisfer kanan terutama visuospatial. |
Fungsi lobus frontal |
1. presental gyrus merupakan area motor kontralateral dari wajah, lengan, tungkai, |
batang. |
2. area Brocca's merupakan pusat bicara motorik pada lobus dominan. |
3. suplementari motor area untuk gerakan kontralateral kepala dan lirikan mata. |
4. area prefrontal merupakan area untuk kepribadian dan inisiatif. |
5. lobulus parasental merupakan pusat kontrol inhibisi untuk miksi dan defikasi. |
Gangguan lobus frontal |
1. presentral gyrus: monophlegi atau hemiphlegia |
2. area Brocca disfasia |
3. suplementari motor area : paralysis kepala dan gerakan bola mata berlawanan |
arah lesi, sehingga kepala dan mata kearah lesi hemisfer |
4. area prefrontal: kerusakan sering bilateral karean gangguan aneurisma a. |
communican anterior, mengakibatkan gangguan tingkab laku / kehilangan |
inhibisi. |
Ada 3 sindroma prefrontal : |
- Sindroma orbitofrontal : disinhibisi. fungsi menilai jelek, emosi labil. |
- Sindroma frontal konveksitas : apati. indiferens. pikiran abstrak. |
- Sindroma frontal medial: akineti, inkontinen, sparse verbal output |
5. Lobulus parasentral : inkontinentia urin at alvi. |
Lobus parietal |
Fungsi lobus parietal |
1. gyrus postcentral : merupakan kortek sensoris yang menerima jaras afferent dari |
posisi, raba dan gerakan pasif. |
2. gyrus angularis dan supramarginal : hemisfer dominan merupakan bagian area |
bahwa Wernic’s, dimana masukkan auditori dan visual di integrasikan. Lobus non |
dominan penting untuk konsep " body imge", dan sadar akan lingkungan luar. |
Kemampuan untuk kontruksi bentuk, menghasilkan visual atau ketrampilan |
proprioseptik. Lobus dominan berperan pada kemampuan menghitung atau |
kalkulasi. Jaras visual radiatio optika melalui bagian dalam lobus parietal. |
Gangguan lobus parietal |
1. gangguan korteks sensoris dominan / non - dominan menyebabkan kelainan |
sensori kortikal berupa gangguan : sensasi postural, gerakan pasif, lokalisasi |
akurat raba halus, " two points discrimination", astereognosia," sensory |
inattention" |
2. gyrus angularis dan supramarginal : aphasia Wernicke's |
3. lobus non - dominan : anosognosia (denies), dressing apraksia, geografikal |
agnosia, konstruksional apraksia. |
4. lobus dominan : Gerstsman sindroma : left & right disorientasi, finger agnosia, |
akalkuli dan agrafia. |
5. gangguan radiasio optika : homonim kuadrananopsi bawah. |
Fungsi lobus temporal |
1. kortek auditori terletak pada permukaan gyrus temporal superior ( = gyrus |
Heschl). Hemisfer dominan penting untuk pendengaran bahasa, sedang hemisfer |
non - dominan untuk mendengar nada, ritme dan musik. |
2. gyrus temporalis media & inferior berperan dalam fungsi belajar & memori. |
3. lobus limbic : terletak pada bagian inferior medial lobus temporal, termasuk |
hipokampus & gyrus parahipokampus. Sensasi olfaktoris melalui jaras ini, juga |
emosi / sifat efektif. Serabut olfaktori berakhir di uncus. |
4. |
jaras visual melalui bagian dalarn lobus temporal sekitar cornu posterior ventrikel |
lateral. |
Gangguan lobus Temporal |
1. kortek auditori : tuli kortikal. Lobus dominan ketulian untuk mendengar |
pembicaraan atau amusia pada lobus non - dominan |
2. gyrus temporal media & infrior : gangguan memori / belajar |
3. kerusakan lobus limbic : halusinasi olfaktori sep erti pada bangkitan parsia |
komplek. Agresif / kelakuan antisosisal, tidak mampu untuk menjaga memori |
baru. |
4. kerusakan radiasio optika : hemianopsi homonim kuadranopia bagian atas. |
Gangguan fungsi lobus occipital |
Lesi Kortikal |
Lesi kortikal memberikan gejala homonim dengan / tanpa kelainan macula. Bila |
hanya kutub occipital terkena maka kelainan macula dengan penglihatan perifer |
normal. Buta kortikal : Karena lesi kortikal yang luas, reflek pupil normal & |
persepsi cahaya (- ). Anton's sindroma : Kerusakan striata dan para striata |
menyebabkan kelainan interpretasi visual. Pasien tidak sadar buta dan |
menyangkal. Karena kelainan arteri cerebri posterior, juga dapat mengikuti |
hipoksia & hipertensi ensefalopati. Balin sindroma : tidak bisa melirikkan mata |
volunteer disertai visual agnosia, karena lesi parieto-occipital bilateral. |
Halusinasi visual |
Halusinasi karena lesi occipital biasanya sederhana, tampak sebagai pola (zigzag, |
kilatan) dan mengisi lapangan hemianopsi, sedang halusinasi karena lobus |
temporal berupa bentuk komplek clan mengisi seluruh lapang pandang. |
Ilusi visual : distoris bentuk, hilangnya warna, makropsia / mikrosia, sering pada lesi |
non - dominan. |
Prosopagnosia : pasien mengenal wajah orang tidak bisa menyebutkan namanya. |
Pendekatan diagnosa dysphasia |
Dengarkan isi dan kelancaran bahasa, amati dengan perintah sederhana sampai |
komplek Penilaian ditujukan pada : bicara spontan, penamaan, pengulangan, |
baca dan tulis. |
Brocca dysphasia : bicara tak lancar, tertahan, pengertian baik. |
Wernicke dysphasia: pengertian terganggu, bicara lancar tapi tak bearti, neologisme, |
paraphrasia, tulisan jelek. |
Global dysphasia : bicara tak lancar, pengertian jelek. |
Area reseptif dan ekspresi dihubungkan melalui fasikulus arkuata untuk menjalankan |
fungsi intergrasi. |
Dysphasia adalah kelainan dapatan yang ditandai dengan hilangnya kemampuan |
produksi atau pengertian terhadap pembicara dan/tulisan karena kerusakan otak |
sekunder. |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar