Kritik dan Saran silahkan kirim pesan ke" bayz.pabayo@gmail.com "

Rhinitis akibat reaksi alergi



Rhinitis alergi merupakan penyakit inflamasi yang disebabkan olah reaksi alergi pada pasien yang sebelumnya sudah tersensitisasi dengan alergen yang sama serta dilepaskannya suatu mediator kimia ketika terjadi paparan ulangan dengan alergen.
Rhinitis alergika dibagi dalam 2 kelompok, yaitu:
1.      Spesifik, debu rumah atau di tempat pekerjaan, bulu binatang, asap rokok, kabut, tepung sari, makanan
2.      non spesifik, disebabkan oleh gangguan metabolik, gangguan saraf otonom yang terpusat di thallamus, hipothallamus, nukleus basalis


Gejala klinik
Gejala lokal dapat berupa bersin berulang, hidung tersumbat, hidung beringus encer dan banyak, mata dan hidung gatal kadang disertai keluarnya air mata, tinitus, rasa penuh di telinga dan ‘post nasal drip’,
Gejala umum berupa gangguan gastrointestinal seperti mual, obstipasi, kembung, diare, ganguan saluran kemih seperti disuria, anuria, dll. Gangguan mental seperti gelisah, mudah tersinggung. Gangguan muskuloskeletal berupa mialgia, atralgia.
Gejala lainnya dapat berupa terdapatnya bayangan gelap di bawah mata yang terjadi karena stasis vena-vena sekunder akibat obstruksi hidung (allergic shiner), selain itu juga tampak anak akan mengosok-gosok hidungnya karena gatal dengan punggung tangan (allergic sallute), dan akibat dari ini akan timbul garis melintang di dorsum nasi bagian sepertiga bawah (allergic crease)

Patofisiologi

Medikamentosa
      Tiap penderita harus dinilai dan diobati secara individuil. Umumnya alergi terhadap satu macam alergen saja jarang terdapat, sehingga pengobatannyapun harus multilateral
      Terhadap predisposisi :
     Perbaiki Keadaan Umum, hindari aktifitas fisik & mental ↑
     Diet : hindari jenis makanan tertentu
     Obati fokal infeksi
     Ketegangan jiwa ↓
     Obat-obatan
1.      obat-obat, yaitu antihistamin, kortikosteroid, dan obat tetes hidung vasokonstriktor
2.      aplikasi lanolin, silikon atau salep petrolium-basa pada hidung dan bibir atas melindungi terhadap pengelupasan kulit
3.      pengobatan spesifik, yaitu mula-mula penderita diuji titrasi dan kerentanannya ditetapkan, kemudian disuntikan berbagai antigen itu dalam dosis yang telah ditetapkan dengan interval tertentu kemudian makin lama makin tinggi. Setelah 3 kali suntikan ditetapkan lakgi kerentanannya dan dibuat lagi ekstrak yang sesuai dengan uji titrasi ulangan, setelah itu diberi suntika ekstrak dengan interval 3-14 hari bergantung dari nilai dan lamanya perbaikan

Komplikasi
  1. polip hidung
  2. otitis media
  3. sinusitis paranasal
kedua komplikasi yang terakhir bukanlah akibat langsung dari rinitis alergi, tetapi karena adanya sumbatan hidung sehingga menghambat draignase

Tidak ada komentar:

Posting Komentar