Kritik dan Saran silahkan kirim pesan ke" bayz.pabayo@gmail.com "

EMFISEMA



Definisi
       Emfisema ialah suatu keadaan pengembangan paru dengan udara berlebihan (erasi berlebihan) yang mengakibatkan pelebaran atau pecahnya alveolus. Emfisema dapat bersifat kompensatorik atau obstruktif.
1.    Emfisema kompensatorik
       Jenis emfisema ini dapat bersifat akut atau kronik. Terjadi di bagian paru yang masih berfungsi karena ada bagian paru lain yang tidak atau kurang berfungsi, misalnya oleh karena pneumonia, atelektasis atau pneumotoraks.

2.    Emfisema obstruktif
       Terjadi karena tertutupnya lumen bronkus atau bronkiolus yang tidak me­nyeluruh, hingga terjadi mekanisme ventil. Penutupan ini dapat diakibatkan oleh sekret atau benda asing. Akibat terjadinya mekanisme ventil, udara dapat masuk ke dalam alveolus pada waktu inspirasi akan tetapi tidak dapat keluar pada waktu ekspirasi.

Menurut jenis atau luasnya emfisema obstruktif dapat dibagi :
a.    Emfisema obstruktif lokal
       Terjadi apabila obstruksi terdapat di dalam 1 bronkus besar sehingga seluruh lobus menjadi emfisematus. Etiologinya ialah benda asing di dalam lumen dengan reaksi lokal, tuberkulosis bronkus (intrabronkial), tumor intrabronkial di mediastimun, kongenital. Pada jenis yang terakhir, obstruksi disebabkan oleh defek tulang rawan bronkus, lipatan mukosa, penekanan oleh pembuluh darah aberans, tumor dan lain-lain. Pada neonatus akan memberikan gejala gangguan pernafasan. Pada emfisema obstruktif lokal yang berat, terutama pada neonatus bagian paru yang emfisematous dapat menekan jaringan paru sehat pada sisi yang sama, mediastinum dan paru sisi yang lain, sehingga kadang-kadang memerlukan tindakan bedah.

b.    Emfisema obstruktif umum
       Keadaan ini biasanya lebih sering terjadi pada bayi daripada anak dan biasa­nya berhubungan dengan penyakit infeksi jalan pernafasan pada penyakit fibrosis kistik, bronkiolitis akut, laringo-trakeobronkitis akut, tuberkulosis milier dan lain-lain. Pada anak besar dapat disebabkan oleh asma bron­kial.
       Bagian paru yang emfisematous biasanya pucat. Kalau menjadi kronik elastisitas paru tidak dapat pulih lagi. Sebagai akibat ruptur alveoli, udara dapat masuk ke jaringan interstisial dan selanjutnya dapat mengikuti jalan pembuluh darah dan bronkus, membentuk pneumomediastinum dan pneumotoraks. Udara dari pneumomediastinum dapat menjalar ke jaringan subkutis di daerah leher, dada dan punggung. Keadaan ini dikenal sebagai emfisema kulit.

Patofisiologi

Gejala Klinis
Emfisema obstruktif umum secara klinis tampak sebagai dispnu ekspiratoar. Karena ekspirium lebih sukar daripada inspirium, udara akan banyak terkumpul dalam alveoli. Frekuensi nafas bertambah, tetapi gerak pernafasan berkurang. Otot-otot pernafasan tambahan ikut bekerja. Pada keadaan berat dapat timbul sianosis. Pada perkusi terdengar hipersonor sedangkan pada auskultasi terdengar ekspirium lebih panjang daripada inspirium. Kadang-kadang terdengar ronki basah nyaring. Pemeriksaan radiologis dan fluoroskopi sangat membantu diagnosis dengan gambaran yang ditemukan ialah diafragma rendah dan datar, jarak antara tulang iga lebih besar, gerakan jaringan paru berkurang, gerakan diafragma berkurang pada fluoroskopi.

Pengobatan
Bergantung pada faktor penyebab. Di samping pengobatan terhadap infeksi, tindakan bronkoskopi kadang-kadang perlu dikerjakan untuk mengeluarkan se­kret, sumbatan mukus atau benda asing.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar