Kritik dan Saran silahkan kirim pesan ke" bayz.pabayo@gmail.com "

Fhoto dan Video Lengkap Champions 2011 Barcelona vs Manchester United

Hasil liga Champion 2011 antara Barcelona vs Manchester United sangat menegangkan. 

Diagnosis Penyakit Jantung Dini


Untuk dapat Mendiagnosis suatu penyakit jantung sejak dini memerlukan beberapa kriteria sebagai patokan, yaitu mencakup Klasifikasi, Insiden, Prosedur, Penatalaksanaan dan Tanda-tanda suatu penyakit dicurigai penyakit jantung.

TUBERKULOSIS ( TBC ) II


Manifestasi klinis
Manifestasi klinis yang ditimbulkan bersifat lambat dan khas, sehingga umumnya didiagnosis sudah dalam keadaan lanjut. Selain dijumpai gejala umum TB pada anak, dapat pula dijumpai gejala spesifik berupa bengkak, kaku, kemerahan, dan nyeri pada pergerakan. Tidak jarang hanya gejala pembengkakan sendi saj yang dikeluhkan. Manifestasi klinis TB tulang seringkali ditemukan atau disadari setelah terjadi trauma. Oleh sebab itu bila dijumpai pasien dengan gejala klinis seperti diatas setelah trauma, jangan lupa untuk mengeksplorasi kemungkinan TB tulang.

Tuberkulosis Ekstrapulmonal ( Pleuritis Tuberkulosis, Meningitis tuberkulosis, Tuberkulosis Limfonodi, dan Tuberkulosis Tulang )



Tuberkulosis Ekstrapulmonal dibagi atas beberapa bagian, diantaranya:

Tuberkulosis Pulmonal ( TB Pulmonal )


 

            Selain oleh M. tuberculosis dari orang dewasa atau anak lain, anak dapat terinfeksi Mycobacterium bovis dari susu sapi yang tidak dipasteurisasi. Infeksi M. bovis ini umumnya bermanifestasi sebagai TB kelenjar getah bening atau TB usus.

TUBERKULOSIS ( TBC ) I



Pendahuluan
Seorang penemu penyebab dari tuberkulosis adalah Heinrich Hermann Robert Koch (11 Desember 1843 - 27 Mei 1910) beliau adalah seorang dokter Jerman. Dia menjadi terkenal setelah penemuan anthrax bacillus (1877), tubercle bacillus (1882), dan kolera bacillus (1883) dan pengembangan postulat Koch. Dia diberikan Penghargaan Nobel dalam Fisiologi atau Kedokteran pada 1905 dan dianggap sebagai pendiri bakteriologi. Robert Koch dilahirkan di Clausthal, Jerman sebagai seorang anak pejabat pertambangan. Dia belajar medis dibawah Jacob Henle di Universitas Gottingen dan tamat pada 1866. Dia kemudian bekerja di Perang Perancis-Prusia dan kemudian menjadi opsir medis di distrik Wollstein. Bekerja dengan alat yang sangat terbatas, dia menjadi salah satu pendiri ilmu bakteriologi, satunya lagi adalah Louis Pasteur.

MUMPS virus (Parotitis Epidemika)


Epidemiologi
Penyebaran virus terjadi dengan kontak langsung, percikan ludah, bahan muntah, mungkin dengan urin. Virus dapat diisolasi dari faring dua hari sebelum sampai enam hari setelah terjadi pembesaran kelenjar parotis. Pada penderita parotitis epidemika tanpa pembesaran kelenjar parotis, virus dapat pula diisolasi dari faring. Virus dapat ditemukan dalam urin dari hari pertama sampai hari keempat belas setelah terjadi pembesaran kelenjar. Baik infeksi klinis maupun subklinis menyebabkan imunitas seumur hidup. Bayi sampai umur 6 – 8 bulan tidak dapat terjangkit parotits epidemika karena dilindungi oleh anti bodi yang dialirkan secara transplasental dari ibunya. Insiden tertinggi pada umur antara 5 sampai 9 tahun, kemudian diikuti antara umur 1 sampai 4 tahun, kemudian umur antara 10 sampai 14 tahun.

Human Papiloma Virus (HPV)


Kita coba mengigat kembali apa yang terjadi pada salah satu rakyat indonesia yang dikenal sebagai manusia akar yang bernama dede koswara, ini lah virus yang menyerang saudara kita tersebut. Sebenarnya jika ditanggapi secara cepat dan langsung mendapat perhatian pemerintah pasti hal ini tidak terlalu berdampak seperti pada saudara kita tersebut. Tapi itulah indonesia kita, untung saja hal ini cepat dipublikasikan oleh salah satu stasiun televisi luar negeri hingga mendapat respon dari dunia luar yang begitu prihatin akan hal ini dan mendapat bantuan, saat ini papiloma dibadan dede sudah mulai berkurang, setiap 6 bulan sekali dede menjalani operasi. Dimanakah peranan pemerintah kita hingga orang luar yang lebih mengetahui rakyatnya sendiri??? tapi ya sudahlah, kita akan membahas virus ini secara detail.

Virus Herpes Simplex (HSV 1 dan HSV 2)


Herpes simplex tersebar luas pada populasi manusia. Mereka menunjukan kisaran inang yang lebar, memiliki kemampuan bereplikasi pada banyak tipe sel dan menginfeksi berbagai jenis hewan. Mereka tumbuh sangat cepat dan sangat sitolitik. Virus Herpes Simplex menyebabkan beragam penyakit mulai dari ginggivostomatitis sampai keratokonjuntivitis , ensefalitis, penyakit genital, dan infeksi pada bayi baru lahir. Virus herpes Simplex menjadi penginfeksiyang laten pada sel syaraf; dan umumnya menjadi rekurensi (kekambuhan).