Kritik dan Saran silahkan kirim pesan ke" bayz.pabayo@gmail.com "

Rhabdovirus Penyebab Rabies


Rhabdovirus berasal dari bahasa Yunani yaitu Rhabdo yang berarti berbentuk batang dan Virus yang berarti virus. Jadi Rhabdovirus merupakan virus yang mempunyai bentuk seperti batang. Rabies merupakan infeksi akut dari susunan saraf pusat yang berakibat fatal. Virus ditularkan ke manusia melalui gigitan dan kadang melalui jilatan (air liur) hewan yang terinfeksi rabies. Hewan yang dapat menularkan penyakit rabies antara lain anjing, kucing, kera, dan kelelawar.

Klasifikasi
Order : Mononegavirales
Famili : Rhabdoviridae
Genom : Lyssavirus
Spesies : Rhabdovirus (Virus Rabies)

Struktur
Virus rabies atau Rhabdovirus merupakan salah satu virus yang mempunyai sifat morfologik dan biokimiawi yang lazim dengan virus somatis vesikuler sapi dan beberapa virus hewan, tanaman, dan serangga. Virus rabies dan jenis virus lainnya terdiri dari dua komponen dasar, yaitu sebuah inti dari asam nukleat yang disebut genom dan yang mengelilingi protein yang disebut kapsid.
Rhabdovirus merupakan partikel berbentuk batang atau peluru berdiameter 75 nm x panjang 180 nm. Partikel dikelilingi oleh selubung selaput dengan duri yang menonjol yang panjangnya 10 nm, dan terdiri dari glikoprotein tunggal. Genom beruntai tunggal, RNA negative-sense (12 kb; BM 4,6 x 106) yang berbentuk linear dan tidak bersegmen. Sebuah virus rabies yang lengkap diluar inang (virion) mengandung polimerase RNA. Komposisi dari virus rabies ini adalah RNA sebanyak 4%, protein sebanyak 67%, lipid sebanyak 26%, dan karbohidrat sebanyak 3%. Rhabdovirus melakukan replikasi dalam sitoplasma dan virion bertunas dari selaput plasma. Karakter yang menonjol dari Rhabdovirus ini merupakan virus yang bersusun luas dengan rentang inang yang lebar. Virus ini merupakan jenis virus uang mematikan. Kapsid melindungi genom dan juga memberikan bentuk pada virus.

Epidemiologi dan Penularan
Diseluruh dunia, diperkirakan terjadi 15.000 kasus rabies yang ditularkan ke manusia setiap tahunnya. Kejadian ini sebagian besar terjadi di negara berkembang termasuk Indonesia. Rabies ditularkan kepada manusia melalui gigitan anjing pembawa virus rabies.

Gejala
Gejala biasanya mulai timbul dalam waktu 30-50 hari setelah terinfeksi, tetapi masa inkubasinya bervariasi dari 10 hari sampai lebih dari 1 tahun. Masa inkubasi yang biasa pada pada anjing berkisar antara 3-8 minggu, tetapi dapat pendek sampai 10 hari. Secara klinik, penyakit pada anjing dapat dibagi dalam 3 fase, yaitu fase prodormal, eksitatif, dan paralitik.
1.      Fase prodormal ditandai oleh demam dan suatu perubahan tempramen binatang yang tiba-tiba, binatang yang tadinya penurut dapat menjadi galak dan mudah terangsang, sedangkan binatang yang agresif mungkin menjadai penurut.
2.      Fase eksitatif berlangsung 3-7 hari. Pada fase ini anjing tersebut menunjukan gejala-gejala mudah tersinggung, tidak tenang, gelisah dan respon berlebihan terhadap rangsangan sinar tiba-tiba dan suara. Pada tahap ini binatang tersebut paling berbahaya karena kecenderungannya untuk menggigit. Binatang tersebut mengalami kesulitan menelan, dan menderita serangan kejang-kejang.
3.      Pada fase paralitik hewan yang terserang virus rabies mengalami kelumpuhan pada seluruh tubuh, koma, dan kematian. Kadang-kadang binatang tersebut memasuki stadium paralitik tanpa melalui stadium eksitatif.
Masa inkubasi pada manusia bervariasi dari 2-16 minggu atau lebih, tetapi dalam banyak kasus hanya 2-3 minggu. Gambaran klinik dapat dibagi dalam 4 fase, yaitu fase prodormal yang pendek, fase sensoris, fase perangsangan, dan fase paralitik atau depresif.
1.      Pada fase prodormal yang berlangsung 2 hari, penderita memperlihatkan gejala-gejala seperti kelesuan, tidak ada nafsu makan, sakit kepala, muntah, sakit tenggorokan, dan demam.
2.      Pada fase sensoris, biasanya penderita menalami perasaan abnormal di sekitar tempat masuknya infeksi. Penderita mungkin memperlihatkan ketakutan yang mungkin bertambah.
3.      Pada fase perangsangan, umumnya terlihat aktivitas simpatetik yang berlebihan, termasuk air mata, dilatasi pupil, salivasi dan prespirasi yang berlebihan.
4.      Sedangkan pada fase paraltik, jika penderita ingin menelan, didahului timbulnya kekejangan otot-otot tenggorok.Seorang penderita akan membiarkan saliva meleleh keluar dari mulutnya untuk menghindari menelan dan kejang otot tenggorok dan pita suara yang dapat menyebabkan rasa sakit luar biasa. Kejang ini terjadi akibat adanya gangguan daerah otak yang mengatur proses menelan dan pernafasan. Angin sepoi-sepoi dan mencoba untuk minum air bisa menyebabkan kekejangan ini. Oleh karena itu penderita rabies tidak dapat minum. Karena hal inilah, maka penyakit ini kadang-kadang juga disebut hidrofobia (takut air). Fase terakhir ini diikuti oleh serangan kejang atau koma dan kematian, biasanya 3-5 hari setelah timbulnya penyakit.

Gejala kelumpuhan progresif dapat timbul sebelum kematian. Masa inkubasi biasanya paling pendek pada orang yang digigit pada kepala atau tempat yang tertutup celana pendek atau bila gigitan terdapat di banyak tempat.

Pengobatan
Tindakan pencegahan yang paling penting adalah penanganan luka gigitan sesegera mungkin. Daerah yang digigit dibersihkan dengan sabun, tusukan yang dalam disemprot dengan air sabun. Jika luka telah dibersihkan, kepada penderita yang belum pernah mendapatkan imunisasi dengan vaksin rabies diberikan suntikan immunoglobulin rabies, dimana separuh dari dosisnya disuntikkan di tempat gigitan. Jika belum pernah mendapatkan imunisasi, maka suntikan vaksin rabies diberikan pada saat digigit hewan rabies dan pada hari ke 3, 7, 14 dan 28.

Jenis -jenis vaksin anti rabies:
1.      Vaksin sel diploid manusia (HDCV)
2.      Vaksin Rabies Absorpsi (RVA)
3.      Vaksin Jaringan Saraf
4.      Vaksin Embrio Bebek
5.      Virus hidup dilemahkan
Tipe Antibodi Rabies
Globulin imun rabies, manusia merupakan globulin gama yang disiapkan melalui fraksionasi etanol dingin dari plasma manusia terhiperimunisasi. Kandungan antibodi penetralisasi distandarisasi hingga 150 IU/ml. Dosisnya 20 IU/kg, separuh diberikan disekitar luka gigitan dan separuh yang lain secara intramuskuler.

1 komentar:

  1. keren, saya bisa mengerjakan tugas dari sekolah dengan membuka web ini. tp sayangnya knp tidak ada akses untuk copy-paste ? kasihanilah kami para pencari nilai

    BalasHapus