Kritik dan Saran silahkan kirim pesan ke" bayz.pabayo@gmail.com "

Cara Mengatasi Penyakit Gigi dan Mulut


Sudah terbukti bahwa serentetan penyakit serius, bisa disebabkan karena kuman yang sudah membusuk dalam gigi dan mulut lalu menyebabkan infeksi pada jaringan gusi hingga masuk ke dalam aliran darah. Kondisi itu dapat mengakibatkan peradangan pada bagian tubuh lain seperti pada otot jantung, ginjal, sendi, sakit kepala yang berkepanjangan, mata dan organ tubuh lainnya. Perjalanan kuman tersebut dikenal dengan teori focal infection. Budaya pergi ke dokter gigi tampaknya belum menjangkau seluruh lapisan masyarakat. Budaya ini baru ada pada masyarakat menengah ke atas, terutama kalangan ekspatriat. Kebanyakan orang baru datang ke dokter bila sudah ada keluhan. 
Seorang Dokter gigi mengatakan, hidup sehat dan murah, serta membuat hidup lebih berharga bisa dimulai dari kebersihan gigi dan mulut, yaitu dengan cara menggosok gigi. Contoh kasus, seorang ibu mulutnya sudah mencong kekiri pergi ke beberapa dokter dan dinyatakan sehat. Selanjutnya, orang itu pergi ke Singapura untuk memeriksakan diri di rumah sakit. Dokter yang memeriksa kemudian menyarankan agar ia pergi ke dokter gigi. Rupanya, mulut mencongnya disebabkan karena ada kista di gigi yang disebabkan oleh peradangan akibat kuman dari gigi berlubang (karies). 
Bila ingin mengakhiri malam dengan indah dan sehat, apapun alasannya, betapa pun sibuknya Anda, kita dianjurkan untuk menggosok gigi terutama pada malam hari demi kesehatan kita. Sebab pada malam hari kuman-kuman di dalam mulut berkembang pesat dua kali lipat dibanding siang hari. 


Gigi Sensitif
Gigi sensitif ditandai dengan menunjukkan adanya dentine hypersensitive akibat menipisnya enamel, penurunan gusi dan terbukanya dentin, sebuah lapisan di bawah enamel.
Nyeri yang berkaitan dengan sensitivitas terjadi dalam saraf gigi, nyeri dari gigi sensitif tidak selamanya tetap; ada yang sementara dan sementara namun berkala. Nyeri yang tidak henti-henti mungkin merupakan satu tanda masalah yang lebih serius. Dari hasil penelitian para ahli di USA, sebanyak 50-90%, penderita memberikan tekanan besar/berlebih pada saat menggosok gigi. Kebiasaan menggosok gigi dengan tekanan berlebih dapat membuat gusi mengalami iritasi atau gusi menurun dari leher gigi, lama kelamaan akar gigi akan terbuka (resesi gingiva), leher gigi berlubang, lapisan email pun akan berkurang ketebalannya sehingga bila minum air dingin, asam/manis atau bahkan tersentuh bulu sikat gigi pun akan terasa ngilu. Oral hygiene/keadaan rongga mulut yang buruk, penumpukan plak/karang gigi, yang merupakan online prescription drugs “rumah” tinggalnya berjuta-juta kuman dalam rongga mulut. Lambat laun karang gigi pun dapat mengiritasi gusi sehingga gusi akan mudah berdarah, timbul pula bau mulut yang tidak “segar”. Pembentukan lapisan email gigi yang kurang sempurna (ename hypoplasia) dapat pula terjadi pada individu-individu tertentu. Keadaan ini pun akan menjadikan gigi menjadi sensitif. Food impaksi/penumpukan sisa-sisa makanan di daerah pertemuan gigi dengan gigi/kontak gigi. Sisa makanan ini menyusup masuk melalui leher gigi dan sulit terjangkau sikat gigi sehingga akan sulit dibersihkan, lama kelamaan penumpukannya akan semakin banyak, menekan saku gusi semakin dalam dari keadaan normal. Secara garis besar penyebab sensitivitas gigi adalah :
1. Penurunan Gusi.
2. Buruknya Orah Hygiene (OH -).
3. Bleaching ( Pemutihan permukaan gigi).
4. Terkikisnya Email.
5. penyikatan gigi terlalu kuat.

Pencegahan Gigi Sensitif
Untuk mencegah gigi menjadi sensitif, kuncinya adalah mengurangi tekanan berlebih saat menggosok gigi, memakai sikat gigi dengan jenis bulu sikat yang tidak keras dan menggosok gigi dengan cara yang benar. Menggunakan pasta gig yang khusus untuk gigi sensitif, Rutin memeriksakan gigi ke dokter gigi, usahakan jangan minum/makan panas dan dingin dalam waktu bersamaan.

Pengobatan Gigi sensitif
Langkah-langkah yang perlu diperhatikan bagi penderita yang memunyai gigi sensitif adalah:
1. Menghilangkan kebiasaan buruk menggosok gigi dengan tekanan berlebih.
2. Menggosok gigi dengan cara dan waktu yang tepat.
3. Memakai jenis bulu sikat gigi yang lunak/soft tidak menggunakan bulu sikat yang sudah rusak.
4. Menggunakan pasta gigi yang mengandung zat strontium chloride/ potassium nitrate/ fluoride atau berkumur-kumur dengan obat kumur yang mengandung zat-zat di atas. Menurut para peneliti zat ini mampu membentuk ikatan kristalisasi serta menutupi porus-porus pada permukaan mahkota gigi yang banyak pembuluh syaraf (tubuli dentin)/ permukaan akar gigi yang terbuka, sehingga dapat menghilangkan keluhan-keluhan gigi sensitif.
5. Pada keadaan akar gigi yang terbuka/sudah timbul lubang pada leher gigi seyogianya dilakukan penambalan.
6. Pada kasus mahkota gigi/email gigi tipis (hypoplasia enamel) biasa dibuatkan mahkota jaket.
7. Menggunakan compound oxalate atau dengan bonding agent untuk menutupi porus-porus/tubuli dentin.


Karang Gigi 
Saat tidur, di mana mulut tidak mengadakan aktivitas seperti makan, minum, atau mengobrol, air liur yang berfungsi sebagai antiseptik alami akan berkurang, maka kemampuan saliva untuk menetralisir kuman-kuman dalam mulut juga berkurang. Karena berapa pun banyaknya kuman dalam mulut, bila kondisi mulut bersih dapat dipastikan bahwa tidak akan terjadi karies atau peradangan pada gusi akibat adanya karang gigi yang terjadi, karena plak yang tidak dibersihkan. Proses terjadinya karies diawali dengan adanya sisa makanan (debris) yang dibiarkan sehingga terjadi pembusukan. Dengan hadirnya kuman lactobacillus acidophilus yang mengubah sisa makanan menjadi asam, kuman ini bisa menggerogoti gigi dan menyebabkan gigi berlubang. Bila sudah ada karies tapi tidak juga diobati, kuman akan menembus ke tulang gigi dan pada akhirnya akan mengganggu syaraf gigi. Terganggunya syaraf gigi ditandai dengan rasa ngilu dan sakit sampai di kepala. Orang biasanya menggunakan minyak angin yang diteteskan atau tablet sakit kepala yang ditumbuk dan dimasukkan ke lubang gigi. Rasa sakitnya memang hilang, namun hanya sementara tapi tidak mengobati. Kalau masih saja dibiarkan, maka gigi akan mati dan membusuk. Bakteri lainnya adalah Streptococcus mutans. 
Beberapa tips untuk menjaga kebersihan gigi dan mulut, yakni menyikat gigi dengan pasta gigi yang mengandung fluoride pada pagi dan malam hari, menjauhi camilan setelah menyikat gigi pada malam hari, serta mengurangi makanan manis dan lengket. Selain itu juga sangat dianjurkan agar banyak mengkonsumsi buah dan sayur karena makanan berserat bisa menjadi pembersih alami (self cleansing) pada gigi, membiasakan berkumur-kumur setelah makan sesuatu, berkumur dengan anti septik setelah menggosok gigi dimana hal ini baik bila digunakan secara tepat, menggunakan dentalflos supaya sisa makanan yang tersangkut di interdental dapat keluar, dan memeriksakan gigi ke dokter gigi setiap 6 bulan sekali. 
Tindakan lain yang dapat dilakukan sendiri di rumah adalah dengan menggunakan alat water pick yang disemprotkan ke seluruh permukaan di setiap gigi untuk membersihkan gigi dari sisa-sisa makanan dan plak yg menempel pada gigi. Water picks biasanya dapat dibeli di apotek atau toko alat kesehatan. 
Sementara itu, masalah sulitnya menggosok geraham terakhir dapat diatasi dengan menggunakan kepalasikat gigi yang kecil berukuran 1,5 cm bagi anak-anak dan ukuran 2,5cm untuk orang dewasa. Selain itu pilihlah gagang sikat gigi yang tidak licin supaya antislip untuk menghindari kesodok yang bisa menyebabkan sariawan pada gusi serta pilihlah sikat gigi yang baik, berbulu halus dengan lebar kepala sikat yang bisa menjangkau hinggga seluruh permukaan gigi dan gusi.
Sikat gigi sebaiknya diganti setiap 2 sampai 3 bulan pemakaian ketika bulu-bulu sikat gigi sudah mekar. Sikat gigi juga harus dijaga selalu kering agar tidak berlumut dan berjamur. Untuk menjaga kebersihan gigi dan mulut, tindakan yang dapat dilakukan dokter mencakup, pemeriksaan per regio atau per bagian seluruh permukaan gigi, membersihkan gigi dari berbagai plak dan stain akibat rokok, teh, atau kopi, serta debris dengan alat air flow sandblasting, tanpa menimbulkan rasa sakit, menambal gigi bila terdapat karies, bila ada karang gigi harus dibersihkan dengan scaller, yaitu alat yang berfungsi untuk merontokan karang gigi dengan getaran elektro magnetik, serta mengolesi seluruh permukaan gigi dengan fluoride yang berfungsi melindungi gigi dari karies apabila kondisi gigi sudah terbebas dari masalah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar