Kritik dan Saran silahkan kirim pesan ke" bayz.pabayo@gmail.com "

Epiglotitis Sering pada Anak


Defenisi
Suatu infeksi radang yang terdapat di orofaring, hipofaring dan laring supraglotis, biasa terjadi pada anak-anak dimulai dengan sakit tenggorokan batuk yang disertai sesak nafas dan cepat berlanjut ke disfagia serta gawat pernafasan.
Gejala klinis yang didapat berupa :
·         Deman tinggi yang mendadak dan berat
·         Disfagia
·         Odinofagi
·         Dispnea
·         Obstruksi pernafasan dengan progesivitas cepat
·         Stridor inspiratoir
·         Obstruksi total
Tanda klinis yang didapat berupa :
·         Dapat terjadi tanpa gejala pedromal yang spesifik
·         Leher hiperekstensi
·         Mukosa hiperemis
·         Wajah pucat
·         Gangguan kesadaran

Etiologi
Haemophilus influenzae tipe B, streptococcus dan virus lebih jarang. Haemophilus influenzae dahulu  merupakan penyebab tersering namun dengan pesatnya penggunaan imunisasi terhadap virus ini, maka saat ini sudah jarang.

Anamnesis
Ø  Identitas pasien
 Untuk mengetahui epidemiologi penyakit pasien berdasarkan umur, jenis kelamin, keadaan sosio-ekonom pasien.
Ø  Keluhan utama
 Biasanya deman dengan nyeri tenggorokan
Ø  Riwayat penyakit dahulu
 Alergi terhadap virus
Ø  Riwayat imunisasi
 Tidak mendapat imunisasi, terutama imunisasi H.Influenzae.

Diagnosis

  • Penampakan epiglottis yang besar, bengkak, merah cherry pada laringoskopi ataupun pemeriksaan langsung
  • Pemeriksaan rontgenogram lateral nasofaring dan saluran pernafasan atas sebelum pemeriksaan nasofaring
  • Kultur darah

Diagnose banding
1.  Croup
2.  Faringitis
3.  Trakeitis bakterial

Medikamentosa  
Antibiotk parenteral :
    • Sefotaksim : 50-100 mg/kgBB/hari
    • Sefotriakson : 20-80 mg/kgBB/hari
    • Ampisilin dengan Sulbaktam (Unasyn) :25-50 mg/kbBB/hari


Kegawatdaruratan
§  Faring meradang à mukus dan saliva berlebihan à ronki à stridor dan suara pernafasan berkurang karena pasien lelah à oksigen berkurang à agitasi sianosis cepat à koma dan kematian.
§  Refleks laringospasme – henti kardiorespirasi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar